Log Laga adalah tempat wisata alam
yang berada di desa Sei Harang, Kecamatan haruyan, Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Tempat wisata satu ini hampir mirip dengan objek wisata Pagat Batu Benawa, kemiripannya
yakni sama-sama populer sejak dahulu namun sekarang tidak seramai dulu lagi.
Panorama alam wisata Lok Laga menghadirkan nuansa pegunungan yang sejuk, pepohonan
rindang, air sungai jernih dari sumber pegunungan yang mengalir di antara bebatuan alam dan banyak spot foto kece.
Berwisata alam di Log Laga saat hari biasa (non holiday) serasa
milik pribadi, karena tidak banyak pengunjung yang datang. Anda bisa
puas bermain air, anak-anak pun bisa berenang di beberapa area sungainya yang dangkal dan arus tenang. Atau hanya sekedar duduk di bebatuan alam yang ciamik sembari menyalurkan hobi fotografi juga tak boleh dilewatkan. .
Tempat wisata Log Laga ini cocok untuk
Anda yang hobi foto-foto, ingin ngadem di tengah teriknya cuaca kota Barabai juga melepaskan diri dari kotornya udara
perkotaan.
Rute Menuju Tempat Wisata Log Laga
Rute dari Kota Barabai : Barabai
Kota – Pantai Hambawang – Perempatan desa Barikin, belok kiri menuju Haruyan –
di Haruyan Anda akan menjumpai perempatan lagi, Anda ambil saja arah lurus
untuk menuju Desa Lok Buntar/ Balabau – Desa Muui (akan melewati Bendungan Warna-Warni Muui) – Desa Sei Harang/ Sungai harang.
Rute dari Kota Kandangan : Kandangan
Kota – Desa Bamban – Pengambau – Perempatan desa Barikin, belok kanan menuju
Haruyan – di Haruyan Anda akan menjumpai perempatan lagi, Anda ambil saja arah
lurus untuk menuju Desa Lok Buntar/ Balabau – Desa Muui (akan melewati
bendungan warna-warni Muui). – Desa Sei Harang/ Sungai harang. Apabila Anda berasal dari
Banjarmasin, Anda bisa mengikuti rute dari Kota Kandangan.
Sebenarnya masih banyak akses atau jalur alternatif untuk menuju tempat
wisata andalan kecamatan Haruyan satu ini. Tapi karena lebih mudah dituju dan memudahkan wisatawan dari
luar daerah, maka rute di ataslah yang direkomendasikan. Jalnnya cukup mulus dan bisa
dilewati mobil.
Legenda Lok Laga
Dibalik keindahan alam yang menawan, Lok Laga menyimpan sebuah
legenda yang menarik diketahui. Lok berarti Teluk dan Laga yang berarti Naga,
maka jadilah nama Lok Laga.
Menurut cerita pada jaman dahulu di sebuah perkampungan pedalaman,
seorang kepala adat/ pangulu adat sedang melaksanakan pernikahan putri tunggal
kesayangannya. Maka diadakan lah acara pernikahan dengan arak-arakan pengantin
selama tujuh hari tujuh malam.
Undangan pun disebar, banyak tamu undangan yang datang
dari berbagai suku dan daerah. Kepala suku, kepala balai semuanya berdatangan.
Dari semuanya yang datang, ada yang datang menggunakan lanting,
menggunakan kuda, ada pula yang datang hanya dengan berjalan kaki. Mereka yang
hadir berasal dari daerah yang berbeda-beda, ada yang berasal dari gunung, dari
perbukitan hingga dari seberang lautan.
Para undangan yang hadir di acara pernikahan terebut disurungi
(disuguhi) berbagai macam masakan seperti nasi dan lamang lakatan. Acara tersebut diiringi dan dihibur dengan musik Kurung-Kurung (kesenian musik
tradisional kalimantan Selatan).
Singkat cerita, pengantin pria dan wanita duduk berdampingan.
Kedua mempelai duduk bersandarkan bantal dan guci bergambarkan kembang. Kepala
sang pengantin pria memakai Laung (Topi/ tutup kepala khas daerah suku Banjar)
dengan sebilah Mandau di pinggang. "Mandau adalah senjata tajam sejenis parang
dari kebudayaan Dayak di Kalimantan"
Sang penganten wanita memakai Galung yang berhiaskan mayang dari
pohon pinang. Kemudian mereka duduk bersanding di perahu yang berbentuk naga.
Kedua mempelai pun mulai mengarungi sungai hingga mereka sampai di liang
(bagian sungai yang dalam) yang terdapat di teluk.
Entah karena apa, perahu hiasan berbentuk naga tadi bergoyang.
Ekor perahu naga bergerak-gerak, mulutnya menganga, lidah naga menjulur, kedua
mata naga mencalang (terbelalak) seperti sedang marah. Melihat kejadian itu,
cepat-cepatlah sang pawang mencabut parang yang kemudian Ia tebaskan di kepala
naga. Naga itupun bercucuran mengeluarkan darah karena kepalanya terluka. Sejak
kejadian itu, tempat terebut dinamakan Lok Laga
Cerita ini diambil dari hikayat yang terdapat pada lirik lagu
Banjar “Legenda Lok Laga”
Harga Tiket dan Fasilitas di Log Laga
Harga tiket Rp5.000 – Rp10.000 (sewaktu-waktu bisa berubah).
Fasilitas yang tersedia mulai dari tempat parkir, gazebo, warung
makan dihari-hari tertentu.
Itulah ulasan singkat tempat wisata Lok
Laga di Kecamatan Haruyan, sebuah wisata di desa kecil yang menyimpan pesona alam indah nan
menenangkan.
Happy travelling!
0 Response to "Keindahan Lok Laga Haruyan, Dibalik Cerita Legendanya yang Bikin Takjub"
Post a Comment